logo
Direktori
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR MANUSIA TERHADAP PENCEMARAN AIR TANAH DI DESA SEDEOEN KECAMATAN ROTE BARAT KABUPATEN ROTE NDAO
ABSTRAK

Manusia sebagai mahkluk hidup dalam lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Pencemaran air tanah berupa aktifitas aktifitas manusia merupakan bentuk pencemaran yang paling merugikan masyarakat pada umumnya. Meskipun polusi air yang member kerugian dan menyebabkan terganggu kesehatan bagi kehidupan manusia, kebanyakan masyarakat seolah tidak peduli. Teori utama yang digunakan adalah menurut adyaksa (2009:31) faktor manusia lebih dominan penyebab pencemaran air tanah itu justru datang dari kalangan penduduk setempat yaitu dengan aktifitas penduduk. Pencemaran air tanah itu terjadi karna beberapa faktor selain di akibatkan oleh alam, tidak sedikit pulah di pengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia di sekitarnya antara lain: membuang sampah, sabun ( kulit deterjen, shampo dan bahan pembersi lainya) mandi, mencuci dan pencemaran oleh zat kimia serta kegiatan lainya. Metode yang di gunakan dalam melakikan penelitian ini adalah metode deskrtif.

Pengumpulan data berupa observasi,wawancara,kuisioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan nyata antara faktor manusia terhadap faktor pencemaran air tanah di Desa Sedeoen. Hal ini bisa dilihat dari aktifitas manusia berupa mandi di dekat lingkungan air sumur (58,82 ),mencuci secara terus menerus di dekat lingkunga air sumur (70,58 ) dan membuang sampah secara sembarangan di dekat lingkungan air sumur (76,47) berdasarkan tujuan dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara faktor manusia terhadap air tanah yang di tunjuk melalui hasil perhitungan korelasi sperman rank di peroleh P hitung =o,85 yang artinya ada hubungan antara faktor manusia terhadap pencemaran air tanah sangat kuat yaitu 85 dan 15 di pengaruhi oleh faktor lainya misalnya faktor alam dan faktor hewan.Di perkuat dengan hasil uji Z signifikan (uji Z) diperoleh Z hitung=3,4>Z tabel=1.96 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara faktor manusia terhadap pencemaran air tanah.

Kata Kunci : Faktor Manusia , Pencemaran dan Air Tanah
PENGARUH JARAK TANAM YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan menentukan jaraktanam yang terbaik untuk pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottoni di Perairan Desa Holulai, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao dalam upaya peningkatan produksi rumput laut Eucheumacottoni. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode rakit apung atau percobaan dengan memberikan perlakuan jarak tanam yaitu 30 cm, 35 cm dan 40 cm dan melakukan pengulangan pada masing – masing perlakuan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh jarak tanam yang berbeda terhadap laju pertumbuhan rumput laut Eucheumacottoni dengan metode rakit apung. Hasil analisis laju pertumbuhan rumput laut Eucheumacottoni yang dilakukan selama 42 hari yaitu pada penelitian ini dengan berat bibit awal menggunakan 100 gram di semua rakit baik pada jarak tanam 30 cm, 35 cm dan 40 cm dengan metode rakit apung yaitu rata - rata laju pertumbuhan (pertambahan berat) rumput laut setiap minggunya mengalami peningkatan dan peningkatannya berbeda setiap rakit maka dilakukan uji F dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Kemudian dilakukan dan diperoleh hasil yaitu dapat diketahui bahwa jarak tanam 30 cm, 35 cm dan 40 cm tidak berbeda nyata.

Kata Kunci : Jarak Tanam Pertumbuhan Rumput Laut
ANALISIS PROSES PENGUNGKAPAN PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN DALAM WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN SEKTOR LOBALAIN
ABSTRAK

Semakin canggihnya pelaku kejahatan pencurian dalam menghapus jejak barang bukti, maka sudah seharusnya bagi aparat penegak hukum untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan penyelidikan, sehingga bisa ditemukan asal usul kejahatan yang sebenarnya serta pelakunya dapat ditangkap. Berkaitan dengan hal tersebut maka di butuhkan kemampuan teknis dan pengetahuan lain yang diharapkan dapat mendukung proses penyidikan dan penyelidikan agar cukup untuk membuktikan kebenaran formil maupun materiil dari terjadinya tindak pidana tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui Pengungkapan pelaku tindak pidana Pencurian di Polsek Lobalain dan mengetahui Faktor-Faktor penghambat pengungkapan pelaku tindak pidana pencurian dalam wilayah hukum Polsek Lobalain serta mengetahui Upaya yang telah dilakukan oleh Polsek Lobalain untuk mengatasi masalah tidak terungkapnya pelaku tindak pidana pencurian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, pendekatan ini digunakan untuk membahas permasalahan tentang Tentang Peran Penyidik polsek Lobalain mengungkap tindak pidana pencurian dengan pemberatan dari aspek yuridis atau peraturan perundang-undangan maupun dari aspek empiris atau praktek hukum dimasayarakat dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan yuridis sosiologis dan pendekatan yuridis normatif dengan obyek penelitian adalah peyidik Polsek Lobalain. Sumber data penelitian ini adalah data Primer dan sumber data sekunder. pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Dokumen atau Kepustakaan (Library Research) dan Wawancara (interview). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Kualitatif. Dalam proses pengungkapan pelaku pencurian mula-mula Tim Unit Reskrim Polsek Lobalain mengawali penyidikan berdasarkan laporan korban pencurian kemudian tim melakukan identifikasi terhadap pelaku pencurian setelah mendapatkan data-data yang dianggap telah lengkap dan pelakunya telah terindentifikasi maka selanjutnya penyidik melakukan penangkapan terhadap pelaku pencurian. Setelah penyidik memastikan bahwa hasil penangkapan telah sesuai dengan hasil identifikasi maka penyidik akan melakukan penahanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk kepentingan pemeriksaan. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh penyidik dalam melakukan pelacakan terhadap pelaku yang tidak dikenali dan menjadi buron adalah dengan melakukan identifikasi sidik jari yang kemungkinan tertingkal saat terjadinya kejadian atau bila terdapat CCTV di temapt kejadian maka CCTV dapat diambil untuk melakukan investigasi melalui CCTV yang ada.

Kata Kunci: pengungkapan pelaku pencurian
PENGARUH CADANGAN LABA BERSIH TERHADAP PERKEMBANGAN MODAL USAHA BAWANG MERAH PADA KUT.TUU NDOLU DI DESA MODOSINAL KECAMATAN ROTE BARAT LAUT KABUPATEN ROTE NDAO
ABSTRAK

Budidaya bawang merah merupakan salah satu jenis pekerjaan yang digeluti masyarakat Desa Modosinal, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao. Semua petani tergabung dalam kelompok tani yang bernama KUT.Tuu Ndolu. Perkembangan modal usaha ini diperhadapkan dengan masalah yaitu tuntutan anggota untuk membagi keuntungan lebih prioritas terhadap anggota, sedangkan cadangan modal hanya ditetapkan 25 % saja dari laba bersih yang diperoleh setiap tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui modal awal, laba bersih, perkembangan modal dan cadangan laba bersih terhadap perkembangan modal usaha.

Untuk menganalisis perkembangan modal usaha KUT.Tuu Ndolu sebagai dampak dari cadangan laba bersih, maka dikumpulkan data cadangan modal dan perkembangan modal selama 5 tahun, mulai tahun 2013 – 2017 dengan teknik wawancara dan dokumen. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan metode akuntansi yaiti perhitungan perubahan modal yang didukung dengan teknik analisis statitik yaitu Regresi Sederhana untuk menguji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal usaha KUT.Tuu Ndolu pada awal berdiri sejak tahun 2007 hanya sebesar Rp.15.000.000, namun sudah berkembang pesat hingga tahun 2017 menjadi Rp.1.870.280.000 yang diinvestasikan dalam modal kerja dan modal tetap.Laba bersih yang paling besar dicapai pada tahun 2017 sebesar Rp.381.600.000 dan paling kecil dicapai pada tahun 2013 sebesar Rp.264.800.000 dengan rata-rata per tahun sebesar Rp.332.494.000.Cadangan laba bersih yang paling besar disisihkan KUT.Tuu Ndolu untuk memupuk modal sendiri sebesar Rp.95.400.000 pada tahun 2017 sedangkan paling kecil Rp.66.200.000 pada tahun 2013 dengan persentase 25 % dari laba bersih yang diperoleh setiap tahun.Cadangan laba bersih terbukti berpengaruh signifikan terhadap perkembangan modal usaha yang ditandai dengan p.sig = 0,017 yang lebih kecil dari alfa 0,05 dengan kontribusi 88,50 % terhadap perkembangan modal usaha, sedangkan 11,50 % dikontribusikan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Rekomendasi dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan laba bersih kelompok usaha tani, maka diharapkan produksi bawang merah ditingkatkan melalui ekstensifikasi lahan agar semakin banyak bawang merah yang dijual mencapai hasil penjualan yang jauh lebih besar dari biaya-biaya yang dikeluarkan setiap tahun.Modal yang sudah terakumulasi diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan kelompok usaha tani dengan membudidayakan jenis komoditi perkebunan lainnya agar semua anggota memperoleh manfaat yang lebih besar dari kelompok tani yang dibentuk oleh karena modal yang masih menganggur sangat besar.Diharapkan agar KUT.Tuu Ndolu tidak menempuh keputusan meminta tambahan modal usaha dari setiap anggota lagi karena modal yang terakumulasi sudah sangat besar tetap masih menganggur karena belum dimanfaatkan untuk pengembangan kelompok usaha tani.

Kata kunci : perkembangan modal usaha, cadangan laba bersih
Switch to Desktop Version
Copyright © 2017 - Universitas Nusa Lontar Rote All Rights Reserved
Jasa Pembuatan Website by IKT